Tuesday, August 21, 2012

Kefir


 



Fermentasi adalah proses yang menghasilkan berbagai produk baik secara aerob maupun anaerob dengan melibatkan aktivitas mikroba atau ekstraknya secara terkontrol. Fermentasi dapat menambah keane-karagaman pangan dan menghasilkan produk dengan cita rasa, aroma, serta tekstur yang khas, selain itu juga dapat memperpanjang masa simpan produk (Halin dan Evancho, 1992). Fermentasi susu merupakan pengolahan susu dengan bantuan mikroba untuk menghasilkan berbagai produk seperti : keju, yoghurt, kefir, koumis dan yakult.
Kefir merupakan salah satu produk fermentasi susu yang memiliki kekentalan seperti krim serta mempunyai rasa asam  dan beralkohol. Kefir dibuat dari susu sapi, susu kambing atau susu domba yang  ditambahkan starter kefir berupa granula kefir atau biji kefir (Kosikowski dan Mistry, 1982; Bottazi, 1983 dalam Metanggui, 2002). Menurut Hidayat dkk (2006), starter kefir terdiri dari BAL dan khamir yang berperan dalam pembentukan cita rasa dan struktur kefir.
Granula kefir merupakan starter yang digunakan dalam fermentasi kefir yang terdiri dari campuran BAL dan khamir. Namun pemeliharaan granula kefir ini sangat sulit, karena terdiri dari berbagai jenis mikroba dan setiap jenis mikrobamemiliki sifat fisiologi dan biokimia yang berbeda baik itu BAL maupun khamir, sehingga sulit untuk menjaga agar viabilitas dan aktivitas mikroba yang terdapat di dalam granula kefir tetap stabil dan dapat dipelihara dalam jangka waktu lama.


0 comments:

Post a Comment